Belajar Iqro adalah salah satu tahap awal yang sangat penting dalam mengenalkan Al-Qur’an kepada anak. Namun, tak jarang anak-anak cepat bosan, kehilangan minat, atau enggan diajak belajar. Ini wajar — dunia anak adalah dunia bermain, bukan dunia duduk diam berlama-lama.
Tapi tenang, ada banyak cara kreatif dan menyenangkan agar belajar Iqro jadi lebih menarik dan tidak membosankan. Berikut tips-tips praktisnya:
1. Gabungkan dengan Permainan Edukatif
Belajar tidak harus selalu duduk dan membaca. Gunakan media seperti:
- Flashcard huruf hijaiyah
- Puzzle huruf
- Game mencocokkan huruf dan bunyi
Dengan begitu, anak merasa sedang bermain, bukan sedang “dipaksa belajar”.
2. Gunakan Irama dan Lagu
Anak-anak sangat responsif terhadap musik. Gunakan nada atau irama saat membaca huruf hijaiyah agar terasa seperti bernyanyi. Ini membantu daya ingat dan membuat suasana jadi lebih hidup.
Misal: “Alif baa taa, sa jim haa…” dengan melodi sederhana.
3. Belajar Sebentar tapi Konsisten
Daripada 30 menit sekali seminggu, lebih baik 5–10 menit setiap hari. Anak-anak memiliki rentang perhatian pendek, jadi sesi pendek dan konsisten jauh lebih efektif.
4. Gunakan Audio Interaktif
Putar murotal pendek atau audio pengucapan huruf. Biarkan anak menirukan. Bisa juga pakai aplikasi yang ketika huruf ditekan akan mengeluarkan suara.
5. Libatkan Karakter Favorit Anak
Ciptakan cerita atau dongeng pendek yang mengandung pelajaran Iqro, atau gunakan boneka tangan saat mengajar agar anak merasa seperti diajak ngobrol oleh temannya.
6. Berikan Apresiasi dan Hadiah Kecil
Setiap kali anak menyelesaikan satu halaman, beri pujian atau hadiah kecil (stiker, bintang, snack sehat). Ini membuat anak merasa bangga dan termotivasi.
7. Jangan Terlalu Kaku
Jika anak sedang tidak mood, jangan dipaksakan. Jadikan suasana belajar sebagai waktu yang menyenangkan, bukan tekanan. Biarkan anak punya ruang untuk bermain di sela-sela belajar.
Kunci agar anak semangat belajar Iqro adalah menjadikan prosesnya menyenangkan, ringan, dan sesuai dunia anak-anak. Saat anak senang, maka huruf demi huruf akan lebih mudah melekat di hati dan ingatannya.
Ingat: Tujuan utama bukan hanya anak bisa membaca, tapi agar mereka mencintai Al-Qur’an sejak dini.
