K.H. As'ad Humam: Sosok di Balik Buku IQRO’ 


K.H. As’ad bin Humam (Eyang As’ad), seorang tokoh yang lahir pada tahun 1933 di Kotagede, Yogyakarta, adalah sosok di balik terciptanya metode IQRO’ untuk belajar membaca Al-Qur’an. Anak dari H. Humam Siraj ini menghabiskan masa mudanya dengan semangat meskipun harus menghadapi tantangan fisik berupa pengapuran dini pada tulang belakang, yang memaksa dirinya berhenti dari pendidikan formal di kelas 2 Tsanawiyah. Meski demikian, semangatnya untuk belajar dan mengajar tidak pernah surut.
Sebelum terjun ke dunia pendidikan, Eyang As’ad adalah seorang pedagang perhiasan imitasi di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Selama beliau terlibat dalam proses belajar mengajar membaca Al-Qur’an, berbagai pengalamannya mendorong Eyang As’ad bersama Team Angkatan Muda Masjid dan Musholla (“AMM”) mengembangkan metode baru yang dirasa lebih efektif dan efisien, yakni IQRO’. Metode IQRO’ dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses belajar membaca Al-Qur’an.

Warisan dan Visi K.H. As’ad Humam

Visi K.H. As’ad Humam dalam pendidikan Al-Qur’an adalah memberantas buta huruf Al-Qur’an serta menjadikan BUKU IQRO’ lebih mudah diakses dan dipahami oleh semua kalangan, tanpa memandang latar belakang organisasi atau aliran keagamaan. K.H. As’ad Humam selalu mendorong inklusivitas dan keterbukaan dalam penyebaran metode IQRO’. Semangat kebersamaan dan inklusivitas ini membuat metode IQRO’ diterima secara luas dan digunakan oleh berbagai kelompok Muslim, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
K.H. As’ad Humam menghembuskan napas terakhirnya pada 2 Februari 1996 bulan Ramadan saat menginjak usia 63 tahun dengan meninggalkan warisan metode IQRO’ yang terus hidup. Hingga hari ini, dedikasi dan visi K.H. As’ad menjadi cahaya dalam kemajuan dakwah, khususnya di bidang pendidikan Al-Qur’an melalui BUKU IQRO’ cara cepat belajar membaca Al-Qur’an.

Keranjang Belanja
Scroll to Top