K.H. As’ad bin Humam (Eyang As’ad), seorang tokoh yang lahir pada tahun 1933 di Kotagede, Yogyakarta, adalah sosok di balik terciptanya metode IQRO’ untuk belajar membaca Al-Qur’an. Anak dari H. Humam Siraj ini menghabiskan masa mudanya dengan semangat meskipun harus menghadapi tantangan fisik berupa pengapuran dini pada tulang belakang, yang memaksa dirinya berhenti dari pendidikan formal di kelas 2 Tsanawiyah. Meski demikian, semangatnya untuk belajar dan mengajar tidak pernah surut.
Sebelum terjun ke dunia pendidikan, Eyang As’ad adalah seorang pedagang perhiasan imitasi di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Selama beliau terlibat dalam proses belajar mengajar membaca Al-Qur’an, berbagai pengalamannya mendorong Eyang As’ad bersama Team Angkatan Muda Masjid dan Musholla (“AMM”) mengembangkan metode baru yang dirasa lebih efektif dan efisien, yakni IQRO’. Metode IQRO’ dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses belajar membaca Al-Qur’an.