K.H. As'ad Humam: Sosok di Balik Buku IQRO'

  • Latar Belakang Tokoh

    K.H. As'ad bin Humam, atau Eyang As’ad, lahir pada tahun 1933 di Kotagede, Yogyakarta. Sebagai putra dari H. Humam Siraj, Eyang As’ad menunjukkan semangat belajar yang tinggi, meskipun harus meninggalkan pendidikan formal di usia muda karena pengapuran dini pada tulang belakang. Meski terbatas fisik, hal ini tak menghalangi langkahnya untuk terus menuntut ilmu dan berbagi pengetahuan. Di masa mudanya, beliau membantu Ayahnya berdagang perhiasan emas imitasi ‘Padi Mas’ di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, serta semangat mengajar anak-anak di kampungnya untuk mengaji.

  • Lahirnya IQRO'

    IQRO’ lahir berawal dari pengalaman Eyang As’ad dalam mengajar membaca Al-Qur’an serta keresahannya terhadap anak-anak Muslim di Indonesia yang masih banyak belum bisa membaca Al-Qur’an, saat itu (pada tahun 1980-an) angka buta huruf Al-Qur’an sekitar 90%. Hal itu memunculkan tekad dari hati beliau untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an bersama gerakan dakwahnya Team Tadarus “AMM” Yogyakarta (Angkatan Muda Masjid-Mushola), dengan menyusun buku cara cepat belajar membaca al-Qur’an, metode IQRO’.

  • Pengembangan Metode IQRO'

    Metode IQRO’ dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses belajar membaca Al-Qur’an. BUKU IQRO’ telah menjadi panduan utama bagi generasi muda dalam memahami huruf-huruf hijaiyah dan melafalkan bacaan Al-Qur'an. Diterbitkan pada tahun 1980-an, metode ini menawarkan pendekatan inovatif yang mengutamakan peran aktif siswa. Metode IQRO’ memberikan pembelajaran yang lebih mandiri dan interaktif. 

  • Visi K.H. As'ad Humam & IQRO'

    Visi Eyang As’ad yakni memberantas buta huruf Al-Qur’an melalui karyanya, metode IQRO’, yang lebih mudah diakses dan dipahami oleh semua kalangan. Beliau selalu mendorong inklusivitas dan keterbukaan dalam penyebaran metode IQRO’. Semangat kebersamaan dan inklusivitas ini membuat metode IQRO’ diterima secara luas dan digunakan oleh berbagai kelompok Muslim, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

  • Warisan Yang Abadi

    K.H. As'ad Humam wafat pada 2 Februari 1996 di bulan Ramadan, meninggalkan warisan yang abadi, yakni metode IQRO’ yang hingga kini digunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an secara luas oleh berbagai institusi pendidikan agama di dalam maupun luar negeri. Upaya beliau dalam gerakan pemberantasan Al-Qur’an masih terus berjalan melalui karya beliau, metode IQRO’ dan dikembangkan oleh Yayasan Team Tadarus “AMM” Yogayakarta (Balai Litbang LPTQ Nasional).

    Dengan spirit berbagi ilmu dan kebaikan di era digital ini, IQRO’ CENTER hadir, menyapa lebih dekat #SahabatIQRO’ untuk selalu menghubungkan jutaan hati lainnya melalui metode IQRO’ dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan baik.

CV Depot IQRO' AMM Yogyakarta

IQRO’ Center merupakan sebuah perusahaan yang menjual buku IQRO’